Baru kali ini gue ngerasain “Running out of Ideas”. Gak enak banget, biasanya ide – ide gahar gue mengalir begitu aja tapi gak untuk kali ini. Nah, tadi, barusan, gue disuru bokap beli rujak di deket pom bensin Pos Pengumben. Entah kenapa bokap gue lagi ngidam itu rujak rasa bensin. Lagi nunggu, hape gue bergetar. Meiya sms, katanya dia lupa nulis kode soal. Gak lama gue ngomen salah satu pembaca setia blog ini, minta wangsit. 10 menit berlalu, dan gue tetap gak ada ide. Tiba – tiba gue inget nama ngeblog gue, jakun blangsak. Blangsak banget yah tu nama?? Dan BOOM!! Got it!!
Karena gue udah sering ceritain hidup gue, saatnya gue berfantasi liar. Tuhan memberiku ilham!! (ada cahaya surga gituh + cupid telanjang cuma pake kaen bawa – bawa trompet).
A long time ago in a galaxy far, far away……
Legenda Jakun Blangsak
Star Wars theme
Sebut saja Wati, seorang wanita jawa yang menjadi TKW pada era revolusi industri di Inggris. Karena Inggris adalah pionir dari gerakan tersebut maka Inggris adalah yang termaju dalam bidang revolusi industri tersebut. Sialnya, Wati tidak dibutuhkan lagi sebagai TKW disono, terus dideportasilah dia. Karena mukanya kental akan unsur jawa dikirain dia orang Suriname, “Yaujah, kica pulangin aja si Wathi keshonoh” kata Mentri Tenaga Kerja-nya Inggris yang konon kabarnya masih ada hubungan darah sama sodari Cinlau (masa gak tau sih?).
Si-Wati dipulangin pake kapal laut. Nah, ditengah jalan ada badai besar banget sampe kapal itu karam se-karam-karam-nya. Singkat kata si-Wati sampe di daratan Amerika (kok bisa?? Udah baca aja!!) dan untungnya diselametin sama seorang Indian dari suku Jempolkiting.
Si-Wati dirawat sampe sembuh, lalu karena udah lama deket sama ni Indian, si-Wati minta kenalan. “Kulo nuwun, mas. Aku jenenge Wati” ucap Wati. Dan ajaipnya, tu Indian ngerti, kenapa bisa? Karena dia Indian yang di Dufan (halahh). Nama Indian itu Tedjo, Tenda Botjor. Menurut kebiasaan suku Jempolkiting, jika menamai seorang bayi, Ibunya harus menamainya sesuai dengan apa yang dilihatnya setelah melakukan hubungan intim. Sialnya, hal pertama yang diliat emaknya si Tedjo adalah Tenda Bocor.
Hari berganti hari, Wati akhirnya suka sama Tedjo. Suatu malam mereka berhubungan ranjang. Awalnya si-Wati takut kena HIV, tapi si Tejo meyakinkan Wati dengan satu hal yang teramat sangat sepele, kondom. Ok, setelah berhubungan Tedjo nanyain hal apa yang Wati liat pertama kali? Wati yang masih ter-engah-engah menjawab, KONDOM BOCOR. “Tiidaakkk…… nama anakku buruk sekali!!!”. Setahun berlalu, bayi Kondombocor sudah berumur 2 bulan. Karena si-Tedjo malu, akhirnya mereka bermigrasi ke Jawa.
Mereka hidup semi-bahagia di Jawa, lantaran suka di usik kompeni kompeni VOC. Suatu hari mereka berdiskusi soal si-Kondom Bocor.
W: Mas, kita kan tidak di Jempolkiting lagi, anak kita namanya ganti aja yah!
T: Betul istriku, kita ganti aja!
W: Sopo jenenge?
T: *clingak – clinguk* Kuali bocor!
W: Asu koe! Yowes, karena cowo, namanya Jaka aja mas.
T: Tesera deh, Jaka apa?
W: Opo yo? Jaka Nugroho aja!
T: Bah! Pasaran, tidak komersil! Aku tahu, Jaka Untung! Disingkat JAKUN!
Sejak hari itu, hiduplah Tejo, Wati dan Jakun~ dengan tidak begitu bahagia.
14 Tahun berlalu begitu cepat, seperti menyobekk-nyobek kalender dengan biadabb. Jakun telah menjadi Ababil (ABG Labil) di tanah Jawa. Kadang - kadang baik, kadang - kadang blangsak, tapi kebanyakan blangsaknya.
Suatu hari seoraang kompeni bertanya,
K: Eh khamu, khamu si Jaka Untung yah?
*lalu dengan ke-Ababil-an-nya, dia menjawab.*
J: Yaiyalahh, masa yaiyadong. Kan wapres Jusuf Kalla bukan Jusuf Kadong.
(Sumpah, Joke Ababil buangett)
Ternyata si Kompeni cuma pengen menyewa jasa si-Jakun sebagai Taster aja. Coz, baru - baru ini telah ditemukan cairan baru pembersih mulut yang disebut Mouthwash. Bayangin kegegeran masyarakat pulau jawa pada jaman kompeni yang waktu itu belom kenal Mouthwash.
Well, the time has come. Si-jakun dibekali onigiri dari rumahnya, homemade buatan MAmaWati. Sesampainya di biro taster, dia disambut sama tuan tanah disana. Katanya si tuan, Mouthwash itu menyeramkan, bikin mulut menjadi pedas. Trus, si-jakun dibayar buat mencoba Mouthwash itu. Dasarnya benga, dia kira itu minuman dan dia minumlah itu Mouthwash. Lalu dengan blangsaknya dia bermutasi menjadi MOnster MOuthwash.
Wati dan Tejo diberitahukan sama tetangga mereka kalw anak mereka si JAKUN telah berbuat BLANGSAK dan menjadi MOMO. Tanpa pikir panjang si-Tejo meniup kulit kerang warisan dari suku Jempolkiting, dan bangkitlah legenda Jempolkiting, JAMBAN HEAD!! (Sori dol, namanya komersil sih)
FYI, Jamban Head adalah Burung pelikan raksasa yang bisa didudukin kayak yang di film dubbing sampah Indosiar. Lu tau sendiri kan burung pelikan mulutnya kayak Jamban yang merknya TOTO. Lalu untuk mengembalikan Jakun ke wujud semula harus ada prosedur khusus kyak waktu Sun go kong digencet di gunung lima jari. In case, MOMO dijatuhi Hajat raksasa dari Jamban head yang terbang - terbang di udara. Brrooottt...!!! Tergencetlah dia.
Lima hari kemudian, ditemukan jasad hidup yang disinyalir itu adalah si Jakun Blangsak yang sudah kembali normal. Kata Wati, "Makanya jangan blangsak kalo jadi anak!".
ƒin
Cerita gue diatas, ancur banget yakh??