Kamis, Oktober 08, 2009

The 70th Entry

Udah lama gak pulang dari kampus malem - malem, for the sake of assignment. Udah lama juga gak makan di warung underrated setelah ngerjain pekerjaan (tugas sih sebenernya) yang banyak & rumit. Santai di warung makan pinggir jalan setelah ngerjain sesuatu yang membuat kita jenuh selama berjam - jam sangat tepat dilakukan! Highly recommended!

Pulang, capek, mo online males (tumben - tumbenan), mending membangkitkan gairah download dengan meng-install Hard Disk External (sambil ngeberantakin kamar) yang baru gue beli di pameran komputer di kampus sore tadi.


Well, belakangan ini Jakarta dilanda pemadaman bergilir. Malam itu gue lagi suntuk ngerjain tugas, terlebih yang ngajakin ceting seabreg - abreg. Makin suntuk. Berjam - jam gue berkutat sama yang namanya "8 Aturan Emas Bullshit Dalam Pembuatan Interface". Sempet mikir, buat apa ya gue belajar banting tulang? Apa motivasi gue sebenernya? Mo buat bangga orangtua? Apa iya mereka bangga setelah gue berjibaku, ngorbanin hampir setiap malem minggu gue demi masuk SMAN 78, belajar kaya orang gila sampe dapet peringkat 9 di OSN beberapa tahun lalu, oh crap, I'm not sure about that...

Dan pada akhirnya lampu mati, rumah gue blackout dengan cantiknya. Tugas belom di-save (secara prosedural), tapi untung udah antisipasi kalo terjadi hal seperti ini. Gue liat lilin di meja belajar gue, dan berpikir, "Enak juga ya kaya gini, akhirnya gue bisa istirahat".

Yaudah gue tiduran aja, wondering hal - hal yang udah gue lewatin sebelumnya. Motivasi gue buat ini, itu, lalala. Holy shit, gue udah melewati batas untuk bocah berumur 19 tahun pada umumnya (yang gue kenal). Jadi inget quiz fb yang gue ikuti beberapa bulan yang lalu. How old are you for sure? Waktu itu umur gue 18 tahun, dan jawabannya 20 tahun. Apa gue tua tampang doang? Apa emang gue sudah sedewasa itu? Nobody knows, but Lord God knows.

Gue bukan tipe orang hedonis. Gue kutip omongan seorang yang bangga akan ke-gemini-an-nya, "money does matter!", buat para kaum hedon mungkin gak setuju dengan statement itu. Iyalah, mereka bahkan berendam dengan uang *ketawa*. Dan unfortunately gue surrounded by benches of hedonist. Mungkin itu salah satu faktor kenapa gue lebih suka bergaul dengan orang - orang yang "survive" dikampus daripada yang lain.

They do survive.
So do I.

P.S.
Bisa diindikasikan kalo sindrom devilofallunshamefuldevilishjokester-i-o-sis hilang sejenak dari gue.

2 komentar:

dodol JBhd. mengatakan...

ketularan virus mellow si jambanhead, eh?

Reza Rahutomo mengatakan...

Gw gk mellow, bombom